PENYULUHAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) ERA PASCA COVID-19 UPAYA MENINGKATKAN EKONOMI DI DESA LATUKAN KABUPATEN LAMONGAN

If'al Khoiroh Ummah, Ditis Oktaviana Budiarti, Nur Aini Alwahida

Abstract


Sejak munculnya Covid-19 ini, popularitas tanaman obat semakin meningkat. Imunitas tubuh yang kuat dipercaya akan menghindarkan diri dari terkena wabah virus tersebut. Tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk  ditanam di lahan pekarangan rumah, dengan pertimbangan karena dapat dimanfaatkan untuk  kesehatan.  Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya di Desa Latukan dalam pemanfaatan tanaman obat keluarga dalam Pengolahan tanaman obat keluarga. Metode yang digunakan adalah ceramah tentang tanaman obat keluarga, praktik penanaman toga, serta penyuluhan produk dari Toga yaitu jamu. TOGA yang ditanam dalam kegiatan penyuluhan ini yaitu jahe, kencur, salam, dan kayu putih. Sebagian besar tanaman yang ditanam memiliki khasiat untuk meningkatkan imunitas. Salah satu rimpang tanaman yang dijadikan produk herbal yaitu jamu kunyit asem. Secara keseluruhan kegiatan ini berhasil dan memiliki nilai kebermanfaatan yaitu warga dapat memiliki pengetahuan mengenai cara menanam TOGA, mengetahui manfaat  TOGA untuk menjaga kesehatan, sehingga  timbul  kesadaran  warga  untuk menanam  tanaman  obat disekitar rumah tinggal mereka dan meningkatnya keterampilan pengolahan jamu dari TOGA.

Kata kunci : Penyuluhan, Tanaman obat, Covid-19, Ekonomi.


Full Text:

PDF

References


Alfiani, M. (2014). Keanekaragaman Hayati. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Duaja, Made Deviani; Elis Kartika; dan Fuad Mukhlis. (2011). Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui Pemberdayaan Wanita dalam Pemanfaatan Pekarangan dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Kecamatan Geragai. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 52

Fatmasari, F. H. F. F. H., Trismarwati, D., Putri, F. M., Fadhilah, M. A., & Zufrida, A. (2022). PENYULUHAN BUDIDAYA TANAMAN TOGA DI DESA KEPATIHAN TULANGAN SIDOARJO: budidaya tanaman toga. Jurnal Penamas Adi Buana, 6(01), 45-52.

Pertiwi, R., Notriawan, D., & Wibowo, R. H. (2020). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Meningkatkan Imunitas Tubuh sebagai Pencegahan COVID-19. Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS, 110-118.

Rahmawati, A. I. E., Hardiyanto, D., Azhari, F., & Suminar, A. (2019). Sosialisasi, penyuluhan, penanaman, dan pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA). Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat, 3(3), 389-394.

Sahidin, Wahyuni, Kamaludin, M., & Suaib. (2018). Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Pemanfaatannya Sebagai Penunjang Kesehatan Masyarakat di Desa Sindangkasih. Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan, 43-45

Meisarani A, Ramadhania ZM., (2016). Kandungan senyawa kimia dan bioaktivitas melaleuca leucadendron Linn. Farmaka.14(2):123-143.

Moeloek FA. (2006). Herbal and traditional medicine: National perspectivesand policies in Indonesia. Jurnal Bahan Alam Indonesia, 5(1):293-97.

Kloppenburg-Versteegh J., (1983). Petunjuk Lengkap Mengenai Tanaman-tanaman di Indonesia dan Khasisatnya sebagai Obat-obatan Tradisional. Yogyakarta: Yayasan Dana Sejahtera.

Mindarti, S. & Nurbaeti, B. (2015). Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (Bptp) Jawa Barat Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian. ISBN : 978-979-3595-49-8.

Setyawan, E,. Putratama, P., (2012) Optimasi Yield Etil P -Metoksisinamat pada Ekstrak Oleoresin kencur (Kaemferia galangal) Menggunakan pelarut etanol. Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 1(2).

Lely, N., dan Rahmanisah, D., (2017). Uji Daya Hambat Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaemferia galangal L) Terhadap Trichophyton Mentagrophytes dan Trichophyton Rubrum. Jurnal Penelitian Sains, 19(2).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.