Hubungan Frekuensi Asupan Serat Makanan dan Cairan dengan Kejadian Konstipasi pada Santri Remaja di Ponpes Luhur Sulaiman Desa Serut Kecamatan Boyolangu
DOI:
https://doi.org/10.38040/js.v12i3.222Abstract
Background: Serat makanan adalah bagian yang dapat dimakan dari tanaman atau karbohidrat analog yang resisten terhadap pencernaan dan penyerapan di usus kecil manusia atau sebagian dari usus besar. Serat makanan memberikan efek fisiologis yang menguntungkan termasuk sebagai pencahar
Objectives: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan serat makanan dan cairan dengan kejadian konstipasi pada santri remaja di Ponpes Luhur Sulaiman Desa Serut Kecamatan Boyolangu.
Methods: Penelitian dilakukan bulan Maret 2020. Jenis penelitian analitik asosiasi dengan teknik cross sectional. Populasinya semua santri remaja di Ponpes Luhur Sulaiman Desa Serut Kecamatan Boyolangu sebanyak 100 santri, quota sampling didapatkan responden sebanyak 30 santri. Data dikumpulkan dengan observasi, membagikan kuisioner dan diolah dengan editing, coding, scoring, tabulating, dan diuji menggunakan uji Spearman-rho Test.
Results: Didapatkan hasil bahwa responden yang memiliki asupan serat makanan dan cairan kurang sebanyak 13 responden (43,3%), cukup sebanyak 12 responden (40%) dan berlebih sebanyak 5 responden (16,7%). Pada kejadian konstipasi, responden yang mengalami konstipasi sebanyak 17 respoden (56,7%) sedangkan yang tidak mengalami konstipasi sebanyak 13 responden (43,3%). Setelah dilakukan uji Spearman-Rho Test didapatkan nilai Pvalue sebesar 0,025, karena Pvalue < α (α = 0,05) maka H1 diterima, artinya ada hubungan antara asupan serat makanan dan cairan dengan kejadian konstipasi pada santri remaja.
Conclusions: Asupan serat makanan dan cairan berperan penting dan menjadi faktor utama dalam kejadian konstipasi. Ketika santri tidak banyak minum dan tidak suka makan buah-buahan dan sayur-sayuran maka hal tersebut dapat menunjang santri untuk mengalami konstipasi. Perlu untuk dilakukanya penambahan wawasan dan pengetahuan pada santri dalam mengendalikan asupan makanan yang berserat dan banyak minum air putih.
Â
Kata Kunci: Asupan Serat Makanan, Cairan, Konstipasi, Santri
References
Akmal, M, 2010. Ensiklopedi Kesehatan Untuk Umum. Yogyakarta: Ar-ruzz Media
Basson, M.D., 2010. Constipation. Diakses 26 November 2019, di http://emedicine.medscape.com/article/184704-overview.
Claudina, I., Rahayuning, D., & Kartini, A. 2018. Hubungan Asupan Serat Makanan Dan Cairan Dengan Kejadian Konstipasi Fungsional Pada Remaja Di SMA Kesatrian 1 Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 6. No.1. Hal: 486-495..
Djojoningrat, D. 2009. Pendekan Klinis Penyakit Gastroenterologi. In: Sudoyo W. Aru, ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Internal Publishing: 444-445. Jakarta.
Dwi Aryani. 2017. Asupan Serat Pangan Dan Pengetahuan Tentang Serat Pada Remaja Di Dua Sekolah Menengah Atas Kota Bogor. Skripsi. Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.
Kusharisupeni, A. 2010. Vegetarian Gaya Hidup Sehat Masa Kini. Yogyakarta: Andi Offset.
Markland AD, Palsson O, Goode PS, Burgio KL, Busby-Whitehead J, Whitehead WE. 2013. Association of low dietary intake of fiber and liquids with constipation: Evidence from the National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES). Am J Gastroenterol. Vol. 108. No. 5. Hal: 796–803.
Nazaruddin. 2017. Tingkat Depresi Pada Santri Di Pondok Pesantren X Bogor: Peran Faktor Jenis Kelamin, Usia Dan Kelas. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
United State Census Bureau. Maryland: US census Bureau, population estimate and international data base. Diakses 22 November 2019, di http://www.rightdiagnosis.com/c/constipation/s tats-country.htm
Vilda & Eti Rimawati. 2016. Pola Konsumsi Fast Food Dan Serat Sebagai Faktor Gizi Lebih Pada Remaja. Unnes Journal of Public Health. Vol. 5. No. 3..
Zamakhsyari. 2011. Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
- The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
- The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.
- The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution (CC BY).