EFEKTIFITAS INFRA RED, TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATIONDAN DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE PADA PASIEN SPONDYLOSIS LUMBAL
Abstrak
Spondylosis lumbal berhubungan dengan degenerative pada tulang belakang sering dijumpai pada pelayanan fisioterapi. Pasien dengan kasus Spondylosis lumbal di Rumah Sakit Muhammdiyah Babat kira -kira Sekitar 60% pada wanita 40% pada laki-laki didapat pada tahun 2018 jumlah 10 dari 30 pasien, 2019 jumlah 25 dari 58 pasien, 2020 jumlah 53 dari 127 pasien, 2021 jumlah 45 dari 185 pasien. Untuk Mengetahui Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Spondylosis Lumbal dengan Intervensi Infra Red, Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation dan William flexion Exercise Di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat. Metode fisioterapi yang dipakai pada kasus tersebut yakni studi kasus dengan modalitas infra red, transcutaneus electrical nerve stimulation dan william flexion exercise, serta evaluasi dengan metode pengukuran nyeri dengan visual analogue scale, kekuatan otot dengan manual muscle testing, lingkup gerak sendi dengan goneometer, spasme dengan palpasi, dan kemampuan aktivitas fungsional dengan skala jatte. Setelah diadakan 4 kali terapi diperoleh mengalami penurunan nyeri pada nyeri diam dari T1: 0 menjadi T4: 0, nyeri tekan dari T1: 5 jadi T4:4 dan nyeri gerak dari T1: 5 menjadi T4: 4, tidak ada peningkatan kekuatan otot Ekstensor HIP dan Fleksor HIP yaitu dari T1: 4 sampai T4: 4 serta tidak terjadi perubahan nilai kekuatan otot, penurunan spasme m.Latisimus Dorsi yaitu dari masih ada menjadi berkurang, dan peningkatan kemampuan aktifitas fungsional yaitu dari posisi duduk, adanya penurunan nyeri saat berjalan, adanya penurunan ketergantungan naik turun tangga. Infra red, transcutaneus electrical nerve stimulation serta william flexion exercise menurunkan nyeri punggung bawah yang menjalar sampai kaki, meningkatkan kekuatan otot,menurunkan spasme otot, serta menaikkan kemampuan aktivitas fungsional pada kasus akibat spondylosis lumbal.
Kata Kunci:Spondylosis Lumbal, infrared, TENS, dan william flexion exercise.
Referensi
Amin A A, Abidin Z dan Widianingrum U (2018) “Pengaruh Infra Red, Tens dan Low Back Core Stabilization Exercise pada Kondisi Myalgia,†Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi, 2(1), hal.17–25.
Appley, G.A & Solomon, Louis. 2013. Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley. Jakarta: Widya Medika, Hal 238 – 284.
Arif, M. dan Permata Sari, Y. 2019 Efektifitas Terapi Musik Mozart Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur, http: // jurnal. syedzasaintika.ac.id/ di akses 25 Mei 2021.
Dhimas, P. (2019). Penatalaksanaan Fisioterapi pada kasus Low Back Pain Miogenic dengan Modalitas Infra Red, Myofacial Release dan William Flexion Exercise. Surakarta.
Dimas dan Wulandari, Irine.D. 2019. Penatalaksanaan fisioterapi pada osteoarthritis knee bilateral dengan modalitas TENS, laser dan terapi latihan di RSUD kota Pekalongan. Jurnal PENA. Vol 33 No 2 : 1-9.
Faradilah, K. (2021). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada KasusRadiculopathy Lumbosarcral Akibat Spondylosis Lumbal.Karya Tulis Ilmia Fakultas Psikologi dan Kesehatan.Universitas Widya Dharma Klaten, 1-5.
Gagnet, P. et al. Spondylolysis and Spondylolisthesis: A review of the literature. J Orthop. 2018 Jun; 15(2): 404–407.
Ilham, S. (2019). Perbedan Pengaruh Intervensi Tens Dan Traksi Osilasi Dengan Tens Dan Mobilisasi Roll Slide Terhadap Penurunan Nyeri Pada Penderita Onteoatritis Lutut. Skripsi Fakultas Kesehatan. Unversitas Aisyiyah Yogyakarta, 1-58.
Kusuma, H., & Setiowati, A. (2015). Pengaruh William Flexion Exercise Terhadap Peningkatan Lingkup Gerak Sendi Penderita Low Back Pain. Journal of Sport Sciences and Fitness 4 (3) (2015) , 16-21.
Mentari, D. K. (2018). Perbedaan Pengaruh William Flexion Exercise Dan Mckenzie Exercise Terhadap Peningkata Aktivitas Fungsional Pada Low Back Pain. Naskah Publikas Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta, 1-15.
Pramita, I. 2014. Core Stability Exercise Lebih Baik Meningkatkan Aktivitas Fungsional Dari Pada William’s Flexion Excercise Pada Pasien Nyeri Punggung Bawah Miogenik.Tesis. Denpasar: Program Pascasarjana Studi Fisiologi Olahraga Universitas Udayana.
Prasetyo, Indah A F dan Eko B (2013) “Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondisi Low Back Pain et Causa Spondylosis Lumbal dengan Modalitas Ultrasound, Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation dan William’s Flexion Exercise di RSUD Kraton Pekalongan,†Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), hal. 1689–1699.
R.A. Rahmawati, D.A. Nugraha & O.Z. Abdillah (2021) “Kombinasi William Flexion Exercise, Short Wave Diathermy Dan Infra Red Therapy Dapat Mengurangi Nyeri Serta Meningkatkan Lingkup Gerak Sendi Pasien Spondylolisthesisâ€, Physiotherapy Health Science (PhysioHS), Vol. 3, No. 2; https://doi.org/10.22219/physiohs.v3i2.19032.
Santoso, R. A. (2020). Penatalaksanaan Fisoterapi Pada Kasus Carpal Tunnel SyndromeKronik Dexstra Dengan Modalitas Ultrasound Diathermy. KTI, Universitas Muhammadiyah Lamongan, 1-108.
Susanti N dan Pasha M F (2015) “Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondisi Low Back Pain Spondylosis Lumbal dengan Modalitas Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation Dan William Flexi Exersice di RSUD Bendan Pekalongan, â€Ilmu pengetahuan dan Teknologi, 28, hal.61–71.
Wijayanti, Fitri. 2017. Hubungan Posisi Duduk Dan Lama Duduk Terhadap Kejadian Low Back Pain (LBP) Pada Penjahit Konveksi Di Kelurahan Way Halim Bandar Lampung. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Bandar Lampung 2017.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Journal of Health Care is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. © All rights reserved 2020. Journal of Health Care