PENGARUH KONSELING TERHADAP PERAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA

Abstract

Gangguan Jiwa merupakan hasil interaksi yang kompleks antara unsur somatik, psikologi, dan sosial budaya, dengan demikian menandakan adanya dekompensasi proses adaptasi. Gangguan jiwa yang banyak diderita di masyarakat seperti gangguan jiwa skizofrenia, psikosis, gangguan jiwa afektif, neurosis, dan retardasi mental. Dari data terjadi peningkatan penderita gangguan jiwa yang mengalami serangan berulang (relaps). Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh konseling keluarga terhadap peningkatan peran keluarga dalam merawat salah satu anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa. Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian pra-eksperimental dengan metode one-group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang salah satu anggota keluarga menderita gangguan jiwa dan dirawat di Ruang Wijaya Kusuma RS. Jiwa. Dengan sampel sebanyak 37 keluarga yang memenuhi kriteria inklusi, tehnik sampling menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kwesioner tertutup. Hasil analisa didapatkan: sebelum konseling peran keluarga kategori sedang sebanyak 33 keluarga sedangkan, kategori baik sebanyak 4 keluarga, setelah konseling peran keluarga kategori sedang sebanyak 6 keluarga sedangkan, kategori baik sebanyak 31 keluarga. Dengan demikian setelah dilakukan konseling terjadi peningkatan peran keluarga sebanyak 27 keluarga dan tidak meningkat sebanyak 10 keluarga. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan (meningkat) peran keluarga sebelum dan sesudah konseling. Kata kunci: peran keluarga, konseling, gangguan jiwa